Keperawanan masih jadi isu yang hangat dibicarakan, terlebih lagi di beberapa negara Asia, termasuk India. Di negara tersebut, keperawanan seorang wanita masih dijunjung tinggi dan dijaga hingga hari pernikahan. Pengantin perempuan yang masih perawan hingga menikah lebih dihargai dan dianggap mulia. Tapi bagaimana bila keperawanan bisa ditukar dengan menikah gratis dan mendapat bantuan pemerintah?
Dilansir dari situs Dailymail, ratusan perempuan India dipaksa untuk melakukan tes keperawanan dan tes kehamilan menjelang hari pernikahan. 450 wanita yang akan menjalani pernikahan massal diharuskan melakukan tes tersebut di distrik Betul, acara tersebut diselenggarakan oleh pemerintah Madhya Pradesh. Tujuan dari pernikahan massal adalah membantu perempuan dari keluarga miskin untuk menikah.
Menurut berita yang dilaporkan Times of India, wanita yang melakukan tes keperawanan dari pemerintah dan ikut serta dalam pernikahan massal ini akan menerima hadiah. Sembilan wanita diketahui sedang hamil dan tidak diizinkan ikut dalam upacara pernikahan.
Pemerintah mengatakan bahwa tes ini bukan untuk mengetes keperawanan, tetapi untuk memastikan bahwa tidak ada pengantin perempuan yang hamil.
Menanggapi hal ini, Girija Vyas, ketua Komisi Nasional untuk Perempuan India mengatakan: “Tindakan ini memalukan, di mana perempuan harus menjalani tes untuk membuktikan kesucian mereka, sehingga mereka bisa memanfaatkan bantuan keuangan pemerintah yang penuh dosa dan tidak bisa ditoleransi dalam masyarakat,”
Dengan adanya kontroversi seputar tes keperawanan sebelum menikah, makin banyak pertanyaan yang muncul. Apakah kemuliaan seorang perempuan hanya dilihat dari keperawanannya saja?
Sebagai sesama perempuan, bagaimana pendapat Anda?