Kotakers tahu Eko Ramaditya Adikara? Ia adalah seorang tunanetra yang beberapa waktu lalu membuat takjub seluruh rakyat Indonesia dengan menyatakan bahwa ia adalah komposer asli dari lagu-lagu game terkenal dari Jepang, seperti FFVII, Xenogears, Super Mario Galaxy, Super Mario Galaxy 2, Xenosaga, ChronoCross, FF Origins, Seiken Densetsu 3, Lufia GB, dan lainnya. Ia juga menyatakan bahwa ia telah menciptakan lagu-lagu lain yang tidak terdapat pada game-game tersebut, seperti Tiara dan lagu-lagu yang ada di album Lima Bidadari. Seperti yang kami bilang, seluruh rakyat Indonesia pun takjub mendengar pernyataan-pernyataan yang dibuatnya. Ia pun kemudian dijadikan sumber inspirasi bagi banyak orang yang percaya dan kagum akan kemampuannya dalam menciptakan lagu meskipun ia memiliki keterbatasan fisik. Ia pun laris diundang ke sana ke mari untuk menjadi motivator bagi masyarakat. Semua berjalan lancar bagi Rama sampai saat seorang member di sebuah forum diskusi online, yang memiliki komunitas berjumlah besar, membuat sebuah thread tentang Rama. Thread tersebut berisikan kecurigaan sang pembuat
thread setelah ia dan rekan-rekannya tidak menemukan bukti konkrit bahwa Rama memang komposer untuk Nintendo, Square Enix, dll., seperti yang diklaimnya. Mereka pun terus mendesak dan menanyakan kebenaran kepada Rama atas klaim-klaimnya. Setelah beberapa lama diserang dengan pertanyaan dari orang-orang yang mengikuti thread tersebut, akhirnya Rama membuat sebuah pernyataan tertulis yang ditandatangani di atas materai. Inti dari pernyataan tertulis tersebut adalah Rama menyatakan bahwa ia tidak akan pernah lagi mengklaim suatu karya jika ia tidak memiliki sebuah bukti konkrit. Berarti di sini ia tetap menganggap bahwa ia adalah komposer dari lagu-lagu tersebut, namun ia tidak akan menggembar-gemborkan lagi karena ia tidak punya bukti konkrit.
Beberapa orang puas dengan pernyataan tersebut, termasuk sang pembuat thread yang memutuskan kasus ini selesai sampai di sini. Kasus ini tampaknya telah selesai, hingga suatu saat seorang member lain di komunitas forum besar tersebut membuat thread part II dari kasus Rama. Ia membuat thread tersebut setelah mengetahui bahwa Rama memainkan sebuah lagu dengan sulingnya di sebuah acara televisi dan mengaku bahwa itu adalah lagu ciptaannya. Padahal itu lagu dari game Xenogear. Akhirnya kasus ini dibuka kembali dan orang-orang pun tambah penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi. The big question is, apakah Eko Ramaditya Adikara benar-benar seorang komposer yang menciptakan lagu-lagu game terkenal dari Jepang? Awan kelabu yang menyelimuti pertanyaan tersebut mulai memudar ketika pada tanggal 24 Juli 2010, Rama beserta manajernya datang ke redaksi KotakGame. Setelah berbincang-bincang, akhirnya Rama pun membuat sebuah pernyataan yang direkam dalam bentuk video di redaksi KotakGame. Di dalam video tersebut, ia menyatakan bahwa ia tidak pernah terlibat dalam pembuatan lagu-lagu game Jepang, dan semua klaim yang ia keluarkan adalah sebuah pembohongan publik!
Setelah mengamankan hasil rekaman video tersebut, kami pun memprosesnya agar dapat segera ditampilkan di KotakGame. Untuk memperkuat keabsahan pengakuan Rama dalam video tadi, kami berniat untuk bertemu sekali lagi dengan Rama untuk membuat pernyataan tertulis berdasarkan poin-poin yang telah dinyatakan oleh Rama sendiri untuk kemudian ditandatangani di atas materai. Karena satu dan lain hal, kami baru bisa berkunjung ke rumah Rama pada tanggal 10 Agustus 2010 lalu. Di sana, kami mengajak dua orang saksi dari forum KotakGame sendiri untuk membacakan isi surat pernyataan tersebut dan turut menandatangani surat pernyataan tersebut. Dengan adanya saksi yang turut membantu membacakan isi surat pernyataan tersebut, kami ingin memastikan bahwa Rama benar-benar mengerti isi dari surat pernyataan tersebut sebelum menandatanganinya.sumber