Tsunami Matahari ditemukan di tahun 1997 oleh Solar and Heliospheric Observatory (SOHO). Pada bulan yang sama di tahun itu, CME meledak di daerah permukaan matahari yang aktif, dan SOHO merekam semua itu.
“Kami berpikir, apakah itu sebuah gelombang atau hanya sebatas cahaya dari CME?,” kata Joe Gurman dari Solar Physics Lab.
Menurut kacamata STEREO, sudut pandang yang diambil oleh SOHO tidak menjawab pertanyaan atas gelombang yang tercipta.
“Kami telah melihat gelombang berefleksi adari lubang corona (lubang magnetis dalam atmosfer matahari),” kata Angelos Vourlidas, dari pusat observasi bumi dan penelitian ruang anglasa di universitas George Mason, Fairfax.
Ia menambahkan"Ada film yang indah menggambarkan osiliasi matahari setelah terkena gelombang. Kami menyebutnya gelombang menari."
Tsunami Matahari tidak memberikan ancaman secara langsung pada bumi. Namun tidak dapat dipungkiri, hal ini adalah studi yang sangat penting, ilmuwan mengatakan.
“Kita dapat mendiagnosa kondisi matahari,” Gurman mengatakan. “Dengan melihat bagaimana gelombang menyebar dan terpental, kita dapat mengumpulkan informasi tentang matahari dari sisi atmosfer yang lebih mendalam, dan tidak ada cara yang lain."
“Gelobang Tunami (matahari) dapat meningkatkan kemampuan kita untuk memprediksi cuaca di ruang angkasa,” Vourlidas menambahkan.
"Dengan tepat sasaran mereka menandai tempat di mana letusan terjadi. Penentuan lokasi ledakan dapat membantu kami mengantisipasi ketika CME atau radiasi mencapai Bumi," tambahnya.
Sumber: http://jekethek.blogspot.com/2009/11/wow-ilmuwan-benarkan-akan-terjadi.html