PHNOM PENH - Rochom P'ngieng, perempuan Kamboja yang menghabiskan 18 tahun hidup di hutan setelah hilang ketika masih kecil, telah berjuang untuk bisa menyatu dengan kehidupan di desanya. Namun kini dia ingin kembali ke kehidupan liar.P'ngieng yang dijuluki "perempuan hutan" ketika muncul pada Februari 2007, hingga kini tidak bisa berbicara dan menolak berpakaian.Ayahnya mengatakan P'ngieng pernah dibawa ke rumah sakit setelah menolak makan selama sebulan. Yang jadi soal, putrinya itu terus berupaya untuk kembali ke hutan.
"Kondisinya terlihat memburuh dibanding ketika pertama kali kami bawa dari hutan. Dia selalu ingin melepas pakaian dan bergerak ke hutan," kata Sal Lou, ayah perempuan itu, dikutip dari Telegraph, Sabtu (31/10/2009). "Dia menolak makan nasi selama sebulan. Dia sekarang kurus. Masih belum bisa berbicara. Dia bertingkah seperti monyet. Semalam, dia melepas pakaian dan bersembunyi di kamar mandi."Rochom P'ngieng menghilang pada 1989 ketika berumur delapan tahun ketika menggembala kerbau air di Provinsi Ratanakkiri yang berbatasan dengan Vietnam, timur laut ibu kota Phnom PenhOrangtuanya telah putus harapan bakal menemukan kembali putrinya. Namun pada 2007, P'ngieng muncul dari hutan dalam kondisi telanjang dan kotor. Dia duduk membungkuk seperti seekor monyet dan ditangkap karena mencoba mencuri di sebuah pertanian.
Ketika itu dia tengah mencari makanan di hutan dan hanya dapat mengucapkan kata-kata yang tidak dapat dipahami. Sal Lou menggambarkan suara yang dikeluarkan P'ngieng seperti bunyi binatang.